Tidak dipungkiri, otak dibalik popularitas Dream Theater
adalah tiga tokoh ini, yaitu John Petrucci, John Myung dan Mike
Portnoy. Ketiganya diakui sebagai musisi yang berkelas dengan skill
berkualitas pada instrumen yang mereka kuasai. Susahnya karakter musik
cadas ala Dream Theater merupakan bukti bahwa musisi-musisi yang ada di
dalamnya memiliki keterampilan dan komunikasi yang cerdas dalam
bereksperimen dan menghibur.
John Petrucci
John Petrucci adalah satu-satunya gitaris yang pernah dimiliki Dream Theater hingga saat ini selain John Myung pada gitar bass. John Petrucci merupakan gitaris sekaligus produser Dream Theater. Dia belajar gitar sejak usia 8 tahun namun sempat terhenti karena merasa tidak mampu. Pada usia 12 tahun dia kembali mempelajari gitar karena termotivasi melihat saudarinya bermain organ dan piano sampai tengah malam.
John Petrucci adalah satu-satunya gitaris yang pernah dimiliki Dream Theater hingga saat ini selain John Myung pada gitar bass. John Petrucci merupakan gitaris sekaligus produser Dream Theater. Dia belajar gitar sejak usia 8 tahun namun sempat terhenti karena merasa tidak mampu. Pada usia 12 tahun dia kembali mempelajari gitar karena termotivasi melihat saudarinya bermain organ dan piano sampai tengah malam.
Bakatnya
ditunjang pula oleh keinginan untuk mendapat kredit dan pengakuan serupa
seperti yang diterima oleh Yngwie J.Malmsteen, Randy Rhoads, Iron
Maiden dan Steve Ray Vaughn. Termasuk pula kesukaannya pada band seperti
Yes dan Rush. Tekadnya ditunjukkan dengan mempelajari musik Metallica
dan Queesryche, serta mengadaptasi hammering speed & melodic style
dari gitaris-gitaris seperti Steves (Steve Morse & Steve Vai), The
Als (Allan Holdsworth & Al Dimeola) Mike Stern, Joe Satriani, Neal
Schon & Eddie Van Halen.
John sudah merekam 7 album dengan Dream Theater, dan dia juga banyak
terlibat dengan beberapa proyek sampingan seperti Liquid Tension
Experiment Dengan Tony Levin, Age of Impact, dan bahkan game Sega Saturn
yang disebut Necronomicon, dan juga terakhir dia terlibat dalam proyek
G3 Bersama Joe Satriani dan Steve Vai. Kecintaan dia pada menulis lirik
dikombinasikan dengan gaya komposisi yang unik dari progressive fusion
Mengasah bentuk musik dari Dream Theater.
John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menontong film.
John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menontong film.
John sedang merencanakan membuat solo albumnya yang pertama. Lagu-lagu
barunya yang dia mainkan ketika bersama G3 juga akan ada di solo album
tersebut. Jaws of Life (sebelumnya I.B.S.), Damage Control and Glasgow
Kiss. Dia melibatkan beberapa musisi seperti Dave LaRue tukang betot
senar bass, Dave DiCenso dan Tony Verderosa yang ngegebug drum.
John Myung
Lahir pada tanggal 24 Januari 1967 di [chicago] dan besar di Long Island, New York.Ibunya
sering mendengarkan music classic saat dia masih kecil, dan saat Myung
muda berusia 5 tahun, dia mengambil kursus biola. Kemudian saat John
Myung berusia 15 tahun, tetangganya mendekatinya untuk memainkan bass
pada band tetangganya tersebut, kemudian Myung berasumsi bahwa Bass
mempunyai 4 senar sama dengan biola, jadi dia dapat mempelajarinnya
dengan cepat dan sejak saat itu dia beralih ke Bass guitar dan sejak
saat itu dia tak pernah lagi memainkan biola.
Inspirator yang memengaruhi John Myung seperti Steve Harris dan Geddy
Lee, juga band seperti Rush, Yes dan Iron Maiden, yang juga menjadi inspirator John Petrucci. Juga dia sering
mendengarkan band seperti jane's addiction, Red Hot Chilli Peppers
sebaik musik classic dan blues.
John merupakan satu-satunnya anggota Dream Theater yang tetap tinggal
di Long Island bersama istrinya Lisa dan 2 anaknya, Brandon dan
Christian Myung.
Lagu yang pernah
diciptakannya untuk Dream Theater ialah Learning To
Live pada album Images and Words dan Trial of Tears pada album Falling
Into Infinity. dia mempunyai project lain selain dream theater yaitu
Jelly jam. Bersama-sama John Petrucci, keduanya menjadi saksi kunci dan
aktor utama jatuh bangunnya Dream Theater hingga eksistensi band
tersebut hingga saat ini.
John Myung bisa
dikatakan personel Dream Theater yang paling misterius. Ini dikarenakan
sosoknya yang jarang muncul dalam pemberitaan ataupun
pernyataan-pernyataan yang keluar langsung dari dirinya. Bahkan mungkin
orang masih bertanya-tanya apakah John Myung pernah berbicara.
Jordan Rudess
Jordan Rudess merupakan keturunan Yahudi, lahir pada tanggal 4 November 1956. Sejak usia kecil dia telah menunjukkan ketertarikannya pada musik. Pada usia 9 tahun dia masuk sekolah musik Julliard School Of Music. dan mengambil instrumen piano. Beranjak remaja menjelang dewasa, ketertarikannya pada musik rock dan synthesizers sangat tinggi meskipun tidak ditanggapi oleh orang tua dan guru privatnya.
Jordan Rudess
Jordan Rudess merupakan keturunan Yahudi, lahir pada tanggal 4 November 1956. Sejak usia kecil dia telah menunjukkan ketertarikannya pada musik. Pada usia 9 tahun dia masuk sekolah musik Julliard School Of Music. dan mengambil instrumen piano. Beranjak remaja menjelang dewasa, ketertarikannya pada musik rock dan synthesizers sangat tinggi meskipun tidak ditanggapi oleh orang tua dan guru privatnya.
Pada akhir 80'an dia telah bekerja sama dengan sejumlah proyek musik super group, dan tahun 1994 dia terpilih sebagai 'Best New Talent' versi majalah Keyboard Magazine. Prestasi ini membuatnya menjadi rebutan beberapa band, diantaranya yang paling menginginkan adalah The Dixie Dregs dan Dream Theater. Audisi yang dilakukan kedua band berhasil dilaluinya, namun dia memilih The Dixie Dregs karena hanya part time job selama tour, bukan full time seperti Dream Theater. Saat itu Rudess memang sedang akan berkeluarga.
Selama di The Dixie Dregs, Rudess berkomunikasi dengan baik dengan drummer Rod Morgenstein. Ini terlihat saat mereka melakukan proyek, semua instrumen mati namun hanya milik Rudess dan Morgenstein yang menyala, dan mereka berkolaborasi dengan baik. Pada akhirnya Rudess terlibat dalam proyek Rudess/Morgenstein Project.
Tahun 1997, Rudess bersama-sama dengan John Petrucci dan Mike Portnoy digabung dalam supergroup oleh Mike Varney dari Magna Charta Records dengan proyek Liquid Tension Experiment (LTE) bersama pemain bas Tony Lenvin. Ini pula yang membuat Dream Theater semakin menginginkan Rudess. Rudess akhirnya bergabung dalam Dream Theater hingga saat ini.
Di Dream Theater, Rudess benar-benar berimprovisasi dengan meracik syinthesizer progresive dengan piano klasik, gabungan kekuatan elektronik dan skill klasikal.
Mike Mangini
Mike Mangini
(lahir di Massachusetts, 18 April 1963) adalah seorang American
drummer, dan merupakan drummer band progressive metal Dream Theater. Dia
telah bermain untuk Annihilator, Extreme, James LaBrie, dan Steve Vai,
dan lainnya.
Mangini kuliah di Berklee College of Music di Boston dan dikenal sebagai musisi dengan musical clinicnya. Pada masa tahun 2002–2005, Mangini masuk rekor lima drummer tercepat
dunia/World's Fastest Drummer (WFD). Mangini sempat muncul pada salah
satu acara di Discovery Channel, menunjukkan skill drumnya di depan kamera berkecepatan tinggi.
Pada akhir tahun
2010, Mangini bersama dengan Marco Minnemann, Peter Wildoer, Virgil
Donati, Aquiles Priester, Derek Roddy dan Thomas Lang, mengikuti audisi
untuk menggantikan Mike Portnoy sebagai drummer Dream Theater. Kemudian pada April 29, 2011, Dream Theater secara resmi mengumumkan bahwa Mike Mangini adalah drummer baru mereka.
Meskipun Mike belajar
sendiri cara memainkan drum, dia mengambil kelas-kelas teori musik di
sekolah menengah. Selama masa itu ia mulai bermain di band-band lokal
Intruder, Rising Power dan Inner Sanctum, di Band terakhir mike dan
kawan – kawan merilis album mereka sendiri. Mike meninggalkan band
setelah mendapat beasiswa di Musik Berklee College di Boston.
Read more at: http://aurion23.blogspot.com/2013/02/biografi-dream-theater.html#.UdPfbdgoPUk
Copyright Aurion23 Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://aurion23.blogspot.com/2013/02/biografi-dream-theater.html#.UdPfbdgoPUk
Copyright Aurion23 Under Common Share Alike Atribution
James LaBrie
James LaBrie
bernama lengkap Keevin James LaBrie, lahir pada 5 Mei 1963 di
Penetanguishene, Kanada. Sejak kecil, saat James berumur 3 tahun, dia
sering mendengarkan radio
dan menyayikan lagu apapun yang terdengar dari radio tersebut.
Diinspirasikan oleh ayahnya, dia kemudian mulai bernyanyi dan bermain
drum pada awalnya saat berusia 5 tahun. Dan pada saat berusia 10 tahun,
dia berkuartet dengan ayahnya dan paman juga adiknya bernyanyi di barber
shop.
Sebelum muda, dia sudah menyukai musik rock. Saat berusia 14 tahun,
dia telah bermain di berbagai band sebagai vokalis dan drummer. Tetapi,
James lebih memilih bernyanyi ketimbang bermain drum. Saat dia berusia
18 tahun, dia memutuskan pindah ke Kanada. Saat berusia 21 tahun, James berlatih vokal pada Rosemary Patricia
Burns.
Setelah banyak
bergabung dengan beberapa band di Kanada, James
kemudian menjadi vokalis pada band Winter's Rose, dimana juga bergabung
dengan Atlantic Records, label Dream Theater saat itu. Lalu Pierre
Paradis yang mengatur band Voi Vod, menawarkan solo project pada James
di Aquarius Records. Kemudian dia memberitahu James bahwa ada nama band
New York bernama Dream Theater
melakukan audisi untuk mencari vokalis, kemudian James mengirimkan
video rekamannya ke Dream Theater. Dream Theater tertarik untuk
mengaudisinya dan mengundangnya.
LaBrie bergabung
dengan Dream Theater pada 1992, dimana album
pertama LaBrie bersama Dream Theater ialah Images and Words untuk
menggantikan posisi Steve Stone yang dikeluarkan dari Dream Theater
karena performa buruk.
Sampai saat ini, Labrie telah banyak menciptakan lagu untuk Dream
Theater seperti Anna Lee (Falling Into Infinity), Vacant (Train Of
Thought), Blind Faith (Six Degrees of Inner Turbulence), Sacrificed Sons
(Octavarium), dan Prophets of War (Systematic Chaos).
Dan menetap di Toronto, Kanada bersama istrinya Karen, dan kedua anaknya Chloe dan Chance Abraham LaBrie.
Lalu siapa saja eks personil yang pernah mengisi Dream Theater ?
Mike Portnoy
Mike
Portnoy lahir 20 April 1967 di Long Beach, New York. Pria yang memiliki
darah keturunan Yahudi ini melegenda di dunia saat menjadi personel
inti Dream Theater yang terbentuk tahun 1986 bersama John Petrucci dan
John Myung. Mike Portnoy bersama Dream Theater setidaknya telah merilis
sepuluh
album penuh termasuk debut “When Dream and Day Unite” pada tahun 1989
dan “Black Cloud and Silver Linnings” pada tahun 2009.
Portnoy
adalah penggemar The Beatles dan Kiss. Kiprahnya dalam dunia musik
dimulai saat dia secara otodidak menggebuk drum. Meskipun demikian, dia
mengambil kelas-kelas teori musik di sekolah menengah untuk memperluas
pengetahuannya. Dalam periode itu dia nyambi bermain band bersama Inner
Sanctum,Rising Power dan Intruder, dan sempat membuat album bersama
Inner Sanctum, band terakhirnya sebelum mendapat beasiswa di Berklee
College of Music Boston. Di kampus inilah pada tahun 1985 dia bertemu
dengan John Petrucci dan John Myung untuk membentuk band bernama Majesty
bersama Kevin Moore dan Chris Collins, dan pada tahun 1986 membentuk
Dream Theater bersama Charlie Dominici yang menggantikan Chris Collins.
Mike
Portnoy atau yang bernama asli Michael Stephen Portnoy ini pernah
meraih beberapa penghargaan utama sebagai penabuh drum terbaik menurut
beberapa versi termasuk 23 kali menjadi juara versi Majalah Modern
Drummer. Ia juga memiliki beberapa proyek sampingan seperti
TransAtlantic, O.S.I, dan Liquid Tension Experiment (bersama John
Petrucci tahun 1997).
Keputusannya
untuk keluar dari Dream Theater menjadi additional group band Avenge
Sevenfold (A7X) pada tahun 2010 menjadi kesedihan buat penggemar Dream
Theater di seluruh dunia. Keputusan yang pada akhirnya disesali oleh
Portnoy setelah Dream Theater pada akhirnya menetapkan Mike Mangini
sebagai penggantinya pada tahun 2011 dan membuat album baru di 2012.
Kevin Moore
Kevin Moore
yang lahir di Kings Park New York, Long Island, adalah mantan pemain
keyboard dari Dream Theater. Dia belajar musik pada usia 6 tahun dan
menciptakan lagu pertamanya pada usia 12 tahun. Ia bergabung dengan grup
musik ini sebelum menjadi populer. Pada tahun 1985, Moore yang
mengikuti pendidikan di SUNY Fredonia untuk musik klasik dikontak oleh
John Petrucci untuk mau bergabung dengan band barunya bersama John
Myung. Mereka kemudian bermain isntrumental dan pada akhirnya merekrut
Chris Collins untuk membentuk real band bernama Majesty dan turut serta
bersama John Petrucci, John Myung dan Mike Portnoy mengganti nama band
menjadi Dream Theater.
Karakter Moore
yang lebih kepada pendekatan seorang artis daripada seorang musisi
terlihat dalam sejumlah konser, saat di mana teman-teman yang lain
melakukan jamming dan skill showing, dia memilih untuk keluar dari
panggung. Karakter ini pula yang kelak menjadi latar belakang keluarnya
Moore dari Dream Theater, dimana dia lebih memiliki konsep klasikal
daripada progresif metal.
Ia masih bergabung di band ini untuk
proses rekaman album Awake, dan saat proses mixing editing, pada lagu Space-Dye Vest yang merupakan garapan Moore, memutuskan
untuk keluar dari Dream Theater. Ia kemudian digantikan oleh keyboardist
flamboyan berikutnya Derek Sherinian. Ini pula yang membuat Portnoy berang dan menganggap Moore tidak profesional.
Hubungan Moore
dan Portnoy memang tidak baik pada album Awake, namun dalam beberapa
kesempatan live Portnoy dan Dream Theater mengundang Moore. Tawaran
tampil live ini khususnya dalam membawakan lagu Space-Dye Vest termasuk
dalam ulang tahun ke 15 album When Dream And Day Unite (WDADU), namun
terus ditolak oleh Moore. Bahkan oleh seorang jurnalis mengenai
pembuatan biografi Dream Theater, Moore menolak untuk diikutsertakan.
Derek Sherenian
Tidak banyak
informasi mengenai kehidupan pribadi Derek Sherenian. Dia adalah seorang
keyboardist flamboyan. Setelah mendapatkan beasiswa di Berklee, dia
memutuskan untuk kembali ke California dan terlibat dalam beberapa
kegiatan musik di sana. Pada akhirnya dia direkrut oleh Kiss sebagai
background keyboard mereka.
Pada saat yang
sama dia juga ditawari oleh Alice Cooper untuk bermain bersama mereka.
Dari Cooper didapat informasi bahwa Dream Theater sedang mencari pemain
keyboard untuk tour mereka. Meskipun merasa terintimidasi dengan konsep
musik Dream Theater, dia lolos audisi dan akhirnya dikontrak untuk masa
tour menggantikan Kevin Moore yang keluar.
Pada epic A
Change Of Seasons, Sherenian turut dalam modifikasi intro baru lagu
tersebut, meskipun lagu itu telah diciptakan sebelumnya. Sherenian
akhirnya benar-benar terlibat penuh pada pembuatan album Falling Into
Infinity dan turut serta dalam tournya. Menurut Portnoy, gaya Sherenian
telah berubah setelah masuk ke dalam Dream Theater. Sherenian lebih
modis dan flamboyan dalam beraksi di panggung, termasuk dalam mengadopsi
kostum mirip Elton John. Selain itu Sherenian terkenal humoris. Salah
satunya terlihat saat tour di Jepang dimana terjadi gempa bumi. Seluruh
penghuni hotel termasuk rekan-rekan bandnya berhamburan keluar, namun
dia yang asal California yang terbiasa dengan gempa dengan enteng keluar
hanya mengenakan handuk dan berteriak "Rock n Roll, baby!".
Sumber : http://portaldinamis.blogspot.com
this a rock star
BalasHapusPortnoy....best drummer
BalasHapus